KONSEP DASAR MEDIA, MEDIA PEMBELAJARAN, DAN SUMBER BELAJAR
Makalah
Dipresentasikan dalam Diskusi Online Mata Kuliah Media dan Sumber Belajar
Dosen Pengampu:
Dr. Rosdiana, M. Pd.I.
Disusun Oleh:
Kelompok I (satu)
Wahyudin Adam Sr 20100117080
Fadliatun Mutmainnah 20100119034
Indri Susliman Dira 20100119035
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM B
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
الرَّحِيْمِ الرَّحْمَنِ اللهِ بِسْــــــــــــــــــمِ
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena hanya atas berkat rahmat dan kasih sayang-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, sebagai penunjang pembelajaran kami. Meskipun makalah kami sangat jauh dari kata sempurna dan masih memerlukan perbaikan yang berkelanjutan untuk kemajuan keilmuan kami.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad saw. Serta keluarganya, para sahabat, tabi’-tabi’in, sampai kepada penyambung-penyambung lidah nabi sehingga nikmat iman masih kita rasakan sampai detik ini.
Jeneponto, 11 September 2020
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang................................................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah............................................................................................................ 1
3. Tujuan penulisan.............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Media Pembelajaran................................................................................ 3
B. Komponen-komponen dari Sumber Belajar.................................................................... 8
C. Fungsi dan Kegunaan Media Pembelajaran.................................................................... 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................... 19
B. Saran ............................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam proses pembelajaran dan sama pentingnya dengan pembelajaran itu sendiri. dalam perkembangannya, dunia pendidikan termasuk yang paling diuntungkan dari kemajuan TI (teknologi informasi) karena memperoleh manfaat yang luar biasa. Salah satu manfaat dari penggunaan media pembelajaran adalah untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam dunia pendidikan, media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru bagi siswa, membangkitkan motivasi belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
Sumber belajar sebagai salah satu komponen dalam sistem dan desain instruksional memegang peranan penting terhadap keberhasilan pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Pentingnya keberadaan sumber belajar tidak terlepas dari beberapa pendekatan pembelajaran modern yang beroreintasi kepada pemusatan pembelajaran pada siswa (student centred). Orientasi pembelajaran modern ini ikut mempengaruhi keharusan ketersediaan sumber-sumber belajar yang mendukung siswa dalam belajar. Baik belajar secara individual. Klasikal maupun kelompok.
Pemanfaatan media pembelajaran berdasarkan kecenderungan gaya belajar peserta didiknya. Apa pun cara yang dipilih, perbedaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu untuk bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. Sehingga dalam pemilihan media pembelajaranpun juga harus mempertimbangkan kebutuhan gaya belajar siswa.
Makalah ini membahas tentang konsep dasar media pembelajaran, sumber belajar, dan manfaat media pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar media pembelajaran?
2. Apa saja komponen-komponen sumber belajar?
3. Apa saja fungsi dan kegunaan media pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep dasar media pembelajaran.
2. Untuk mengenal komponen-komponen apa saja dari sumber belajar.
3. Untuk mengetahui fungsi dan kegunaan media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala seuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat popular dalam bidang komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran.[1]
Banyak ahli yang memberikan batasan tentang media pembelajaran. AECT misalnya, mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Senada dengan itu, Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar.[2]
Pengertian Media pembelajaran menurut para ahli:
§ Menurut Heinich, Molenida, dan Russel (1993) berpendapat bahwa “teknologi atau media pembelajaran sebagai penerapan ilmiah tentang proses belajar pada manusia dalam tugas praktis belajar mengajar.
§ Menurut Ali (1992) berpendapat bahwa “Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapar memberikan rangsangan untuk belajar”.
§ Menurut Gagne (1990) berpendapat bahwa “Kondisi yang berbasis media meliputi jenis penyajian yang disampaikan kepada para pembelajar dengan penjadwalan, pengurutan dan pengorganisasian.
§ Menurut Miarso (2004) berpendapat bahwa “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar”.
§ Menurut Arif S. Sadirman (1984) berpendapat bahwa “Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti Film, buku, dan kaset.[3]
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Pengertian media pendidikan seperti di atas didasarkan pada asumsi bahwa proses pendidikan/pembelajaran identik dengan sebuah proses komunikasi. Dalam proses komunikasi terdapat komponen-komponen yang terlibat di dalamnya, yaitu sumber pesan, pesan, penerima pesan, media, dan umpan balik. Sumber pesan yaitu sesuatu (orang) yang menyampaikan pesan). Pesan adalah isi didikan/isi ajaran yang tertuang dalam kurikulum yang dituangkan ke dalam simbol-simbol tertentu (encoding). Penerima pesan adalah peserta didik dengan menafsirkan simbol-simbol tersebut sehingga dipahami sebagai pesan (decoding). Media adalah perantara yang menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan.[4]
2. Ciri-ciri Media Pembelajaran
Gerlach & Ely mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya (Azhar Arsyad, 2005 : 12). Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut :
1) Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Suatu objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera atau video kamera dengan mudah dapat direproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau obyek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu. Contohnya adalah peristiwa tsunami, gempa bumi, banjir, dan sebagainya dapat diabadikan dengan rekaman video, pelaksanaan ibadah haji juga dapat direkam dengan kamera atau alat perekam audio visual sehingga dapat digunakan sebagai media pendidikan agama Islam.
2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulative[5]. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu yang lebih singkat lima sampai sepuluh menit. Misalnya, bagaimana proses pelaksanaan ibadah haji dapat direkam dan diperpendek prosesnya menjadi lima sampai sepuluh menit, demikian pula proses kejadian manusia mulai dari pertemuan sel telur dengan sperma hingga lahir menjadi seorang bayi. Disamping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video. Misalnya, proses terjadinya gempa bumi yang hanya kurang dari satu menit dapat diperlambat sehingga lebih mudah dipahami oleh peserta didik bagaimana proses terjadinya gempa tersebut.
3) Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar peserta didik dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Dewasa ini, distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah di dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu, misalnya rekaman video, audio, disket komputer dapat disebut ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja, sehingga media tersebut dapat digunakan untuk banyak kelompok di tempat yang berbeda dalam waktu yang sama.[6]
3. Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan digunakan media dalam proses belajar mengajar, tujuan dilengkapi dan disediakannya media dalam pembelajaran dimaksudkan:
1) Untuk membantu memperjelas materi yang dipelajari peserta didik dan mempermudah guru dalam menerangkan kepada peserta didik mengeni materi yang diberikannya.
2) Untuk menumbuhkan kegairahan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
3) Untuk meletakkan dasar-dasar konsep berpkir yang realistis dan kongkret, dan berusaha menghilangkan sikap verbalisme.
4) Untuk menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama pada media yang merupakan gambar hidup.
5) Untuk membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
6) Untuk mendorong pada pemanfaatan benda-benda yang bermakna yang dihubungkan dengan sumber materi pelajaran, sehingga akan menumbuhkan partisipasi aktif dari peserta didik.
B. Komponen-komponen dari Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang tersedia di sekitar lingkungan belajar yang berfungsi untuk membantu optimalisasi hasil belajar.[7] Sumber belajar merupakan elemen penting dalam pembelajaran.[8] Guru harus mampu memilih dan menentukan sumber belajar yang mudah diakses, didapatkan dan digunakan oleh siswa serta sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Relevan dengan materi ini yang cukup penting dimana sumber belajar harus mengandung materi yang diajarkan secara lengkap dan menyeluruh.
Sumber belajar tidak selalu harus berbentuk cetakan, buku merupakan sumber belajar berbentuk cetak yang cukup mudah didapat dan dapat menyajikan dan menguraikan materi dengan sederhana dan mudah dimengerti. Namun tidak selalu buku menjadi efektif sebagai sumber belajar terutama untuk materi yang memerlukan contoh maupun praktik nyata. Dalam situasi tersebut tentunya lingkungan maupun model dan alat peraga sangat diperlukan sebagai sumber belajar.
Pada sumber belajar yang digunakan ataupun yang akan dipilih terdapat komponen-komponen utama yang penting untuk mendukung bagaimana sumber belajar yang digunakan mampu diterapkan dengan baik dan sesuai dengan pembelajaran. Sudjana (2007:82) menguraikan bahwa beberapa komponen penting yang terdapat dalam sumber belajar antara lain:
§ Tujuan, Misi, dan Fungsi
Setiap sumber belajar memiliki tujuan dan misi hingga fungsi mengapa sumber belajar tersebut digunakan dan diterapkan dalam pembelajaran. Sumber belajar itu sendiri juga memiliki tujuan lain selain mendukung pencapaian sumber belajar, misalnya saja museum yang digunakan untuk sumber belajar, tentunya tersebut tujuan museum bukan hanya untuk sumber belajar, namun juga untuk menyimpan benda peninggalan sejarah dan tujuan-tujuan lainnya.
§ Keadaan Fisik
Sumber belajar tidak selalu berbentuk buku atau bentuk cetakan lain. Narasumber atau bangunan misalnya, juga dapat digunakan sebagai sumber belajar dengan bentuk atau keadaan fisik yang berbeda. [9]
§ Pesan dan Makna yang Terkandung
Setiap sumber belajar juga memiliki pesan dan maksud masing-masing. Pesan dan makna hingga tersebut tidak selalu terurai secara ekslisit atau gamblang, terkadang diperlukan analisis baik oleh pengajar maupun peserta didik untuk memahami apa pesan dan makna dari sumber belajar yang digunakan. Pesan dan makna yang terkandung juga bukan selalu tentang materi dan aspek kognitif, namun juga bisa mengandung pesan moral dan sosial dan hal-hal lain.
§ Tingkat Kesulitan atau Kompleksitas Pemakaian
Sumber belajar juga memiliki cara penggunaan dan tingkat kesulitan pemakaian yang berbeda-beda. Buku dan sumber cetak mungkin menjadi sumber paling mudah digunakan karena materi pembelajaran sudah terurai dengan jelas, namun sumber belajar lain mungkin lebih sulit dalam menggunakan dan bahkan memerlukan bantuan media atau sumber belajar lain untuk menggunakan. Komponen sumbur belajar ini terkait juga dengan kemudahan dalam mencari dan mendapatkan sumber belajar yang digunakan tersebut.
Komponen-komponen utama yang penting dalam sumber belajar tersebut sangat perlu mendapat perhatian serius dari guru atau pengajar selaku penentu sumber belajar utama dalam pembelajaran. Mengetahui bagaimana komponen-komponen sumber belajar menyusun sumber belajar juga bermanfaat untuk pemilihan sumber belajar serta durasi pemakaian sumber belajar.[10]
Kecenderungan pemanfaatan berbagai sumber belajar pada satuan pendidikan dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor internal dan faktor ekternal (lingkungan). Faktor-faktor internal yang berpengaruh dominan adalah kesadaran, semangat, minat, kemampuan, dan kenyamanan dalam diri pengguna. Sedangkan faktor-faktor eksternal yang berpengaruh adalah ketersediaan sumber belajar yang bervariasi, sumber belajar yang banyak, kemudahan akses terhadap sumber belajar, proses pembelajaran, ruang, sumber daya manusia, serta tradisi dan sistem yang sedang berlaku di sekolag/ lembaga pendidkkan. Tenaga pengajar dan peserta didik pada satuan pendidikan memandang bahwa ketersediaan sumber belajar di satuan pendidikan tertentu masih sangat terbatas. Keterbatasan tersebut dirasakan pada beberapa aspek seperti aspek kualitas dan kuatitas sumber belajar, aspek variasi sumber belajar, aspek kemudahan akses terhadap sumber belajar, aspek bentuk dan jenis sumber belajar yang nyata tersedia.[11]
Sumber belajar secara umum, memiliki fungsi: 1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah. 2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya. 3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian. 4. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit. 5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung. 6. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.[12]
C. Fungsi dan Kegunaan Media Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran melibatkan berbagai komponen. Salah satunya yang tidak kalah penting adalah komponen media. Media memiliki fungsi dan kegunaan yang sangat penting untuk membantu kelancaran proses pembelajaran dan efektivitas pencapaian hasil belajar.
a. Fungsi Media Pembelajaran
Secara umum media memiliki beberapa fungsi, diantaranya: 1. Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa. Pengalaman tiap siswa berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan berwisata, dan sebagainya. Hal tersebut bisa diatasi dengan media pembelajaran. Jika siswa tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknya lah yang dibawa ke siswa. 2. Dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para siswa tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena: (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus.
Menurut Levie dan Lentz (Azhar Arsyad, 2005:16), khususnya media visual, mengemukakan bahwa media pendidikan memiliki empat fungsi yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. [13]Sering kali pada awal pelajaran peserta didik tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector (OHP) dapat menerangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan peserta didik ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap peserta didik, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu peserta didik yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan peserta didik yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.[14]
Menurut Kemp & Dayton (1985:28), media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu (a) memotivasi minat atau tindakan, (b) menyajikan informasi, dan (c) memberi instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para peserta didik atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan sumbangan material). Pencapaian tujuan ini akan mempengaruhi sikap, nilai, dan emosi.[15]
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok peserta didik. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk luburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para peserta didik bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari peserta didik bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari peserta didik hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan peserta didik baik dalam benak atau metal maupun dalam aktifitas yang nyata sehingga dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan peserta didik.
b. Kegunaan Media Pembelajaran
Berbagai kegiatan atau manfaat media pembelajaran telah dibahas oleh banyak ahli. Menurut Hamalik (1986), pemanfaatan, media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada peserta didik. [16]Selanjutnya diungkapkan bahwa penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian informasi (pesan dan isi pelajaran) pada saat itu. Kehadiran media dalam pembelajaran juga dikatakan dapat membantu peningkatan pemahaman peserta didik, penyajian data/informasi lebih menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Jadi dalam hal ini dikatakan bahwa fungsi media adalah sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar.
Sudjana & Rifai (1992 : 2) mengemukakan kegunaan/manfaat media pembelajaran dalam proses belajar peserta didik, yaitu :
a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar ;
b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penurunan kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
d) Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.
Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan beberapa kegunaan praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar, adalah sebagai berikut :
a) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian peran dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
b) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dan lingkungannya, dan kemungkinan peserta didik untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.[17]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, pemakalah dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Media adalah perantara yang menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Sedangkan, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang tersedia di sekitar lingkungan belajar yang berfungsi untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Sumber belajar merupakan elemen penting dalam pembelajaran. Komponen-komponen utama yang penting dalam sumber belajar tersebut sangat perlu mendapat perhatian serius dari guru atau pengajar selaku penentu sumber belajar utama dalam pembelajaran. Mengetahui bagaimana komponen-komponen sumber belajar menyusun sumber belajar juga bermanfaat untuk pemilihan sumber belajar serta durasi pemakaian sumber belajar.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan peserta didik baik dalam benak atau metal maupun dalam aktifitas yang nyata sehingga dapat terjadi.
Secara sederhana media pembelajaran mempunyai kegunaan sebagai berikut:
o Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian peran dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
o Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dan lingkungannya, dan kemungkinan peserta didik untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
o Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
B. Saran.
Demikianlah makalah yang kami buat, kami menyadari masih banyak kekurangan, karena masih minimnya pengetahuan kami. Maka dari itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun saran dari teman-teman semua terutama dari ibu dosen Dr. Rosdiana, M. Pd.I. agar kedepannya bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abdul Karim H. 2007. Media Pembelajara. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.
Anderson, Ronald, 1987. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran, Jakarta: Rajawali.
Arsyad, 1997. A. Media Pengajaran, Cet. I, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
http://fajriyahmy.blogspot.com/2011/11/konsep-dasar-media-pembelajaran.html.
(11 September 2020)
https://ilmu-pendidikan.net/pembelajaran/sumber-belajar/komponen-penting-sumber-belajar. (11 September 2020)
Rusman, 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.
Sadiman, A, dkk., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Cet. V, Jakarta: Raja
Uno, Hamzah B & Nina Lamatengngo. 2011. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
www.digilib.uinsby.ac.id (11September 2020)
[2] Ahmad, Abdul Karim H. Media Pembelajara. Makassar: (Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar, 2007)
[3] Rusman, 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer.
Bandung: Alfabeta.
[4] Uno, Hamzah B & Nina Lamatengngo. 2011. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
[7] Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. (Bandung: Alfabeta, 2012)
[8] Ahmad, Abdul Karim H. Media Pembelajaran. Makassar: (Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar, 2007)
[9] Ahmad, Abdul Karim H. Media Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar, 2007
[10] Ahmad, Abdul Karim H. Media Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar, 2007
[11] Anderson, Ronald, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali, 1987).
[12] https://www.slideshare.net/Andesvadansi/konsep-dasar-media-dan-sumber-belajar-71362428#:~:text=Media%20pembelajaran%20dapat%20disimpulkan%20sebagai,proses%20belajar%20pada%20diri%20siswa.
[13] Sadiman, A, dkk., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Cet. V, Jakarta: Raja)
[14] Sadiman, A, dkk., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Cet. V, Jakarta: Raja)
[16] Arsyad, A. Media Pengajaran, Cet. I, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar